Fakta Unik Canva, Unicorn Nomor Satu di Australia
Eksistensi canva dalam dunia desain grafis memang sudah tidak diragukan lagi. Karena dengan kehadiran nya canva mampu membantu jutaan desainer grafis bahkan orang awam sekalipun untuk dapat membuat desain dengan mudah namun tidak meninggalkan sisi kualitas. Hal ini sejalan dengan slogan yang diusung yaitu “Canva makes design simple for everyone” canva membuat desain yang simple untuk semua orang. Namun tahukah teman-teman jauh sebelum canva setenar saat ini, ada sosok wanita hebat yang ikut andil dalam membesarkan canva hingga memiliki 60 juta pengguna di 190 negara. Siapakah sosok hebatnya dan apa fakta menarik lainnya, mari simak ulasan berikut ini.
1. Melanie Perkins
Semua ini berawal dari keresahan Melanie saat masih menjadi mahasiswi di western of Australia university dan menjadi tutor untuk mengajar kelas grafis. Melanie menyadari betapa susahnya untuk sekadar mengenalkan tools yang ada pada aplikasi desain grafis pada saat itu. Ia kemudian berfikir bagaimana jika seandainnya ada sebuah software atau aplikasi khusus yang menyediakan template bagi para desainer grafis sehingga akan sangat memudahkan pekerjaan mereka. Hal inilah yang kemudian mendorong melanie untuk mengembangkan sebuah website bernama fushion book yaitu sebua website khusus untuk mendesain buku tahunan sekolah. Berawal dari website inilah Melanie yakin untuk mengembangkan website yang lebih besar agar mampu menolong banyak orang untuk membuat desain lebih mudah dan sederhana.
2. Canva chef
Usahanya tidak hanya berhenti pada fushion book saja, Melanie mengembangkan sayap bisnisnya dengan mendirikan sebuah website bernama canva chef yang merupakan cikal bakal canva saat ini. Melanie mulai mencari investor kesejumlah negara untuk mengembangsakan website buatannya. Meski harus mengalami hingga lebih dari seratus kali penolakan, usaha Melanie membuahkan hasil setelah seorang investor bernama Bill Tai menjadi investor pertamanya.
3. Menjadi start up unicorn
Canva Chef resmi berubah nama menjadi canva di tahun 2013 dan sukses meraih gelar sebagai start up unicorn pertama di Australia pada tahun 2018 dengan valuasi sebesar 40 miliar dollar. Hal ini menjadi prestasi yang luar biasa bagi Melanie yang bahkan usianya baru 30 tahun. Melanie juga memanfaatkan berbagai media sosial seperti Instagram, twitter, dan facebook untuk terus mengembangkan bisnisnya. Kehadiran canva tentu sangat membantu para content creator untuk terus berkarya di jejaring sosial media.
4. Kehadiran canva di Indonesia
Pada tahun 2017 canva hadir di di Indonesia dengan versi Bahasa Indonesia sehingga lebih mudah digunakan oleh para pengguna. Pada awal peluncuran nya, canva bahkan menarik lebih dari seratusribu pengguna di seluruh Indonesia hingga jutaan pengguna di tahun 2021. Canva semakin digemari karena menyediakan ribuah template desain gratis yang sangat mudah untuk digunakan. Tak hanya itu, semua template yang disediakan oleh canva telah melalui proses seleksi sehingga layak untuk digunakan.
Itulah beberapa fakta menarik tentang Canva, untuk teman-teman yang ingin lebih belajar Canva beserta fitur-fitur nya dapat bergabung di High Tech Teacher Indonesia karena akan ada banyak sekali informasi dan webinar-webinar menarik lannya tentang Canva dan seputar teknologi pendidikan lainnya.